satu waktu aku sering sekali menimbang sesuatu lalu melangkah setelah
memutuskan salah satunya. kali ini masih seperti biasa, dengan percaya
diri kukatakan bahwa aktivitas menimbang sesuatu bukan hanya aku yang
melakukakannya. siapapun yang punya pilihan dan gelisah akan pilihan
itu, ia akan menimbangnya, meski tidak selalu berakhir pada
memutuskannya.
tapi kali ini aku tidak melangkah, tapi ingin langung meloncat dan
menerjang apa yang sudah lama matang di ruang kepala. bertahanku di
tengah mereka yang dengan percaya diri akan terus memanfaatkan diamku
adalah muaranya. aku sudah meyakinkan diri, bahkan sebelum mereka
memanfaatkanku, aku sudah meyakinkan diri bahwa aku berkuasa pada
diriku. persoalan bahwa sekarang aku masih bertahan di tengah mereka
adalah karena aku merasa kasihan terhadap mereka. dan ingin berbuat baik
pada mereka dan melihat perkembangan perubahan mereka ke arah yang
lebih baik.
tapi tidak, seperti yang sudah kubilang, apa yang ada di depanku
adalah proses. belum akhir. kali ini untuk proses ini sepertinya aku
sudah mulai yakin untuk mengakhirinya dan meneruskan proses berikutnya.
mungkin terlintas dalam pikiranmu bagaimana aku begitu bodoh untuk tetap
bertahan di tengah mereka. tidak, aku tidak bodoh, aku hanya butuh
waktu mematangkan kesabaranku. bukan, lebih tepatnya, mematangkan
kebijaksanaanku sebagai manusia. dan dengan kebijaksanaanku, aku
memutuskan untuk segera meloncat merubah diriku lebih baik lagi, sebelum
secara sia-sia berkelanjutan berharap merubah mereka lebih baik lagi.
mengurai kehidupan mulai dari istilah gender
-
sudah sangat sering saya mendengar seorang lelaki mengomentari seorang
perempuan yang bersikap atau melakukan hal-hal yang selama ini dilakukan
oleh lelaki...
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca, mari kita berbagi pengalaman hidup :)