Siapa yang tidak turut prihatin melihat kesadisan atau kekejaman
seseorang atau kelompok terhadap kelompok lainnya. Apalagi jelas
terlihat bagaimana tubuh manusia seperti tak berharga, bahkan meskipun
diperlihatkan melalui sebuah gambar. Saya salah satunya yang pernah
tidak berpikir panjang tentang gambar-gambar tersebut. Ketika ada gambar
yang memperlihatkan kekejaman suatu kaum, dengan penuh empati, saya
turut menyebarkannya. Apalagi saat itu gambar-gambar tersebut juga saya
dapat dari orang-orang yang begitu banyak turut men-share di timeline
-nya.
Namun beruntungnya banyak kawan-kawan yang segera memberitahukan
kebenaran gambar tersebut, serta konteks bagaimana gambar tersebut
diambil sampai akhirnya dimanfaatkan atau dimanipulasi golongan tertentu
untuk menyudutkan golongan lainnya. Yang sekarang masih hangat
dibicarakan terutama terkait konflik etnis Rohingnya. Baru saja saya
membaca sharing tentang fakta gambar-gambar tersebut dari milis
“pluralisme-indonesia” yang saya ikuti.
Apakah di antara kita juga pernah merasa, terutama sejak mulai
maraknya media memberitakan konflik etnis Rohingnya, terutama beberapa
bulan terakhir ini?
Berita-berita yang disebar menimbulkan prasangka yang mengintimidasi
kalangan Buddhis. Konfliknya sendiri berawal dari 3 orang pria etnis
Rohingya yang di Myanmar merupakan suku pendatang dari Bangladesh,
memperkosa seorang gadis Myanmar suku Rakkhine yang beragama Buddha.
Kemarahan warga suku Rakkhine memicu terjadinya bentrokan antara kedua
etnis. Berita-berita di dunia maya dimanipulasi, bahkan unjuk rasa di
Indonesia sendiri menggunakan gambar-gambar yang dimanipulasi sehingga
berakibat terjadinya intimidasi terhadap kalangan Buddhis di beberapa
daerah.
Berikut adalah pelurusan gambar-gambar yang digunakan oleh beberapa
kalangan untuk memecah belah kerukunan ber-bangsa dan ber-agama.
Berikut adalah gambar-gambar yang dimanipulasi:
Pelurusan gambar dengan bukti-buktinya:
Gambar 1): ditulis bahwa mayat-mayat tersebut adalah Muslim Rohingya
yang dibantai Biksu Buddha. Faktanya adalah umat Buddha (warga Tibet)
tengah mengevakuasi korban gempa besar di Kyigudo provensi Yulshul,
Tibet pada 14 April 2010. Bukti-buktinya bisa dilihat dalam video,
gambar, dan keterangan lengkapnya dalam link Tibet Community.
Gambar 2): ditulis bahwa ada pembunuhan masal terhadap Muslim
Rohingya oleh Biksu Buddha. Lebih dari 1000 terbunuh. Faktanya adalah
foto tersebut bukan mayat, melainkan foto para demonstran Muslim yang
ditangkap dan sedang disuruh tiarap oleh tentara Thailand ketika terjadi
kerusuhan Pattani di negara Thailand pada Oktober 2004. Uraian tentang
peristiwa ini juga bisa dilihat dalam pemberitaan Telegraph.
Selain gambar-gambar terkait konflik etnis Rohingnya, saya yakin di
antara kita masih sering mendapat informasi-informasi keliru bahkan
dalam bentuk gambar sekalipun. Hampir di setiap konflik, selalu saja ada
pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan ini, entah karena ada kepentingan
tertentu atau memang karena ketidakfahamannya dan malas mencari
kebenarannya. Namun siapapun kita, sebagai orang yang menginginkan
negara Aman & Damai, hendaknya mulai selektif dan tidak mudah
terpancing dengan gambar-gambar yang belum jelas kebenarannya.
Mungkin di antara kita banyak yang sudah memahami dan tidak mudah
terpancing untuk berprasangka pada golongan tertentu hanya dengan
melihat sebuah gambar, namun sharing ini meski singkat, semoga bisa
semakin membuka mata kita tentang kebenaran di balik sebuah gambar.
Selanjutnya silahkan jika ada yang ingin sharing lebih banyak lagi.
mengurai kehidupan mulai dari istilah gender
-
sudah sangat sering saya mendengar seorang lelaki mengomentari seorang
perempuan yang bersikap atau melakukan hal-hal yang selama ini dilakukan
oleh lelaki...
11 tahun yang lalu