Masih di tempat yang sama. Di sebuah ‘panggung”, di mana para lelaki,
perempuan, dan semua yang beridentitas maupun tanpa identitas memainkan
perannya. Di sudut mana pun, mereka tetap bergerak entah dengan tubuh
maupun pikirannya. Begitu pun kali ini, masih sama. Sepertinya akan
terus demikian, karena setiap tiba di titik akhir, nyatanya itu bukan
titik akhir. Mungkin karena titik-titik itu memiliki semacam pintu untuk
keluar masuk. Sehingga terasa sekali hanya melewatinya sejenak. Namun
bukan berarti tanpa makna.
Hari ini aku memainkan peran yang berbeda dari kemarin, bahkan
terkadang aku memerankan beberapa peran. Pada mulanya sekadar keinginan,
lalu menjelma nyata. Dari nyata itu di dalamnya tumbuh lagi
keinginan-keinginan baru. Lalu dari keinginan itu kembali bergerak
dengan sendirinya tanpa tanda. Demikian seterusnya. Jika demikian, maka
perubahan adalah sebuah keniscayaan. Bahkan dalam bingkai waktu yang
teramat sempit pun, bisa saja menemukan diriku dalam sebuah perubahan
yang sangat besar. Ketika sama sekali tidak disangka-sangka, kehidupan
justru menyodorkan kepada kita tantangan untuk menguji keberanian dan
kemauan kita untuk berubah; jika saat seperti itu tiba, tidak ada
gunanya berpura-pura sesuatu tidak terjadi, atau mengatakan kita belum
siap. Benar sekali yang mengatakan bahwa tantangan itu tidak akan
menunggu. Hidup tidak menoleh ke belakang. Selalu ada jeda bagi kita
memutuskan, apakah akan menerima takdir kita atau kah tidak.
Bahkan mungkin ketika mereka miris tak percaya, aku masih terpacu
menikmati kebebasanku. Bahkan mungkin menemukan surga di saat mengira
diriku dalam neraka. Benar, hanya aku yang tepat menjawab pertanyaanku
sendiri mengenai hakikatku. Bahkan tentang kebutuhan-kebutuhan yang
kuciptakan sendiri dan mendesak untuk dipenuhi. Selalu ada jawaban
mengapa harus membendungnya sementara waktu dan beralih apa yang ada dan
nyata-nyata butuh untuk dijawab. Juga tentang makna yang mereka
lemparkan tentang bahagia, sukses, dan segala jenis kepuasan lainnya,
nyatanya hanya aku sendiri yang bisa menjawab makna kebahagiaan bagi
diriku sendiri. Meski mungkin hanya duduk, lalu memasuki dunia lain yang
diciptakan jiwa lain melalui huruf-huruf, bahkan yang sepele ini bisa
bermakna indah dan membahagiakan. Sambil kubisikan pada semesta, saat
ini aku hanya ingin begini saja. Ya, sebelum di detik berikutnya aku
kembali bergerak memainkan prosesku sendiri dan menikmatinya seperti
biasa.
mengurai kehidupan mulai dari istilah gender
-
sudah sangat sering saya mendengar seorang lelaki mengomentari seorang
perempuan yang bersikap atau melakukan hal-hal yang selama ini dilakukan
oleh lelaki...
11 tahun yang lalu